Lingkungan sangat penting artinya bagi kita. Hal inilah yang bakal membentuk pribadi kita di kemudian hari. Kalau tinggal di lingkungan yang negatif, kita akan menjadi jelek. Sebaliknya. Jika kita tinggal di lingkungan yang baik maka kita juga akan menjadi baik.
Ada seorang ibu yang membawa anaknya pindah rumah. Pertama kali dia tinggal di dekat kuburan. Setelah beberapa lama sang anak mengamati bahwa tiap hari ia melihat orang mengubur mayat dan lain-lain. Maka anak tersebut pun bermain-main dengan cara seperti itu. Di rumah pun ia bermain-main dengan hal-hal yang berhubungan dengan kubur. Ibunya sedih melihat perkembangan anaknya yang seperti itu.
Kemudian ia pindah rumah lagi ke dekat pasar. Setelah beberapa saat ia tinggal di situ, sang anak mulai belajar mencopet. Ketika ibunya bertanya, “Lho, kamu kok bisa mencopet dengan cepat?” Si anak menjawab, “Iya, soalnya saya lihat tetangga-tetangga semuanya pintar mencopet. Maka saya ingin belajar nyopet supaya dapat uang cepat.” Sang ibu sedih sekali. Ia berpikir lama dan akhirnya diputuskan untuk pindah ke tempat lain.
Akhirnya dibawalah anak tersebut pindah ke dekat sekolahan. Suatu hal yang menarik adalah, anak ini mulai berbicara tentang sekolah, kehidupan sekolah dan tentang ilmu-ilmu yang ada di sekolahan itu. Anak ini bisa cepat belajar membaca, menulis dan lain-lain. Anak ini kemudian menjadi anak terkenal. Namanya Mong Tse atau salah seorang filsuf terkenal dari negeri China. Kata-katanya adalah, “Ibu dari anak ini telah pindah tiga kali untuk mendapatkan tempat yang cocok untuk anaknya.”
Ini adalah sebuah cerita yang menarik sekali sekaligus menggambarkan bagaimana environment atau lingkungan sekeliling kita begitu penting dalam kehidupan kita. Karena kalau environment kita itu jelek, maka dengan sendirinya kita juga akan jelek. Kalau kita dekat dengan tinta, maka kita akan kena hitamnya. Sedangkan kalau kita dekat dengan sesuatu yang baik, maka kita juga akan ketularan hal yang baik.
Dalam kehidupan bisnis, environment atau kehidupan sekeliling kita itu sangat penting. Kita tidak boleh melupakan siapa yang berteman dengan kita saat ini. Karena hal ini akan membentuk lingkungan, cara berpikir, belajar kita. Kalau sekeliling kita adalah orang-orang yang baik, maka kita akan menjadi baik juga. Kalau teman-teman kita adalah orang yang antusias, maka kita akan menjadi antusias juga. Karena sebetulnya kita semua saling menularkan kebiasaan dan saling memberikan input ke dalam diri masins – masing.
Cerita ini sangat penting untuk setiap orang. Bahwa kalau ingin menjadi sukses, maka kita harus mencari lingkungan terhadap pekerjaan kita yang baik dan tepat. Teman-teman yang kita cari haruslah yang baik. Kita boleh memilih teman karena kita mempunyai hak untuk itu.
Cobalah mencari teman yang baik sehingga lingkungan dalam bisnis, lingkungan, pemikiran, dan semua dalam kehidupan kita adalah lingkungan yang baik yang membawa Anda lebih cepat sukses. Kalau lingkungan Anda negatif, berpikirlah untuk mencari tempat yang lebih baik.
Business Wisdom oleh Tanadi Santoso yang dikutip dari http://www.tanadisantoso.com
Siiip , setuju banget, lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap karakter dan temperamen seseorang. Bertemanlah dengan tukang minyak agar engkau mendapatkan juga wanginya, pesan Nabi……..Ojo cedhak kebo gupak, pesen mbah buyut.
*numpang lewat*
@Abdi Dalem
Kok comment kamu dianggap spam ya?
Aku baru lihat-lihat blog kamu. Baru sekilas. Menarik juga. Ntar tak perdalam juga baca-bacanya.
saya menemukan koran online dengan citizen journalism soal lingkungan hidup.. tapi masih dalam pengerjaan.. http://www.beritahabitat.net
mari bergabung, save the earth! halah..
salam kenal!
Salam kenal juga.
Ayo donk selesaikan. Saya tunggu ya. Saya sudah lihat web nya tapi memang masih dalam pengerjaan.
Tolong konfirmasi kalau sudah selesai. Saya dukung kok.
bagus ceritanya. aku juga sedang menulis tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak. kalau boleh tahu cerita diatas itu fiksi or non fiksi?
beritahabitat.net :: Portal Lingkungan Hidup Kita
:: berita lingkungan dari kita, oleh kita dan untuk kita ::
mari bergabung dan berbagi kabar dari lingkungan hidup…
redaksi.
@Rieke :
Cerita seperti itu biasanya sudah terdistorsi dari kisah yang Sesungguhnya. Selain itu banyak versi atas satu cerita.
Tetapi kisah tersebut tetap dapat memberikan pesan moral yang jelas dan tegas.
Sepanjang yang saya tahu, Mong Tse itu merupakan seorang filsuf dari China.
Tentang pengaruh lingkungan, tidak hanya ke anak-anak. Orang dewasa pun bisa terpengaruh lingkungan secara langsung.
Contoh, orang Indonesia yang biasanya menyetir dengan ugal-ugalan, apa berani begitu di Singapura?
Saya yang doyan permen karet, tidak akan pernah makan permen karet selama di Singapura.
So, kesimpulannya, keadaan sekitar itu memang benar besar pengaruhnya terhadap perilaku kita.
menuruti ap kata hati itu salah??
lingkungan harus di rebus