Pengamen…pengamen…dan pengamen…..
Kalau makan di Jl. Margonda Depok baik itu siang atau malam hari dan baik itu di rumah makan atau di warung tenda selalu penuh dengan pengamen. Selama rumah makan tersebut tidak membuat keterangan : “Pengamen Dilarang Masuk” maka pengamen akan masuk dan keluar silih berganti.
Yang luar biasa adalah hari ini. Memang kata teman hal itu adalah hal yang biasa. Tapi seberapa biasa kalau setiap satu pengamen selesai menyanyikan sebuah lagu, maka dengan jarak waktu sekitar 30 s.d. 60 detik, pengamen yang lain akan masuk. Begitu seterusnya sampai tidak nyaman rasanya.
Saya mengerti dengan keadaan mereka yang harus berjuang melawan keadaan yang mengharuskan mereka seperti itu. Berbagi rezeki itu juga harus dan wajib.
Tapi pada saat kita makan yang kita butuhkan adalah ketenangan, bukan sedikit-sedikit merogoh kantong untuk mengambil uang. Apalagi kalau makan menggunakan tangan alias tidak menggunakan sendok.
Ada pengalaman makan malam yang tidak mengenakkan dengan pacar saya di Hayam Wuruk. Waktu itu kondisi saya lapar sekal, karena tidak sempat sarapan dan makan siang. Berharap bisa makan dengan nikmat, ada pengamen datang. Saya sudah mengangkat tangan saya karena saya makan dengan tangan (pakai sendok juga sih). Hal tersebut sudah saya lakukan sampai tiga kali.
Apa yang terjadi? Dengan nada sinis pengamen dan temannya tersebut berkata : “Dasar Pelit”. Dalam hati, saya berpikir saya yang diganggu kok dia yang mengatai saya.
Karena memang dalam kondisi yang kurang stabil (capek, stress dan lapar), maka sendok dan garpu saya banting ke piring. Dari kondisi yang masih tenang sampai hampir tidak bisa mengontol diri. Bahkan garpunya nyaris saya lempar ke pengamen tersebut. Untung saja ada pacar saya yang menghentikan perbuatan saya, sehingga saya pun hanya sebatas berteriak-teriak yang nggak jelas maksudnya kepada mereka.
Hmmm… pengamen ya? emang siy kesibukan di tempat ramai gak jauh dari pengamen. kalo saya siy, misalnya di Blok M, kalo laper saya memilih tempat makan seperti fast food yang berada di dalem, karena selain tempatnya cozy, bebas pengamen, trus juga kalo di hitung2 harganya gak jauh beda sama yang di luar, coz kalo makan di luar kan ada pengeluaran tambahan (buat ngasih ke pengamen) terlebih kalo pengamennya banyak, jatohnya harganya sama dengan makan di tempat fast food itu!
manusia beda nasib.. pengamen dan penyanyi tenar.. padahal sama2 mengandalkan pita suara…
tulisannya bagus
salam kenal ya